Halaman

Sabtu, 15 September 2012

Apa Itu Pengorganisasian

I. Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “organon” dan bahasa latin
“organum” yang artinya alat, bagian, anggota atau badan.
· Organsiasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama
· Organisasi adalah suatu system kerjasama dari aktifitas-aktifitas yang
dilakukan oleh 2 orang atau lebih

Jadi unsur-unsur organisasi adalah
1. Orang (2 atau lebih)
2. Wadah
3. Aktifitas
4. Tujuan bersama
II. Teori Organisasi
Teori organisasi dikelompokkan :
2.1. Teori Klasik
Dengan adanya revolusi industri (1790-1900) keadaan industri
dan perdagangan maju, *Aplikasi iptek berkembang _ terjadi produksi
massal, konsumsi massal dan pasar massal. *Urbanisasi meningkat _
kapasitas produksi naik *Tetapi timbul kompliks masyarakat proletar
lawan yang kaya (borjuis). *Kota lawan desa. *Ketidak-merataan
meningkat. *Perlu untuk pemerintahan yang kuat untuk menanganinya.
_ Weber mengusulkan penerapan teori birokrasi
Fayol memberikan konsep dan teori fungsionalisme
Urwick memiliki konsep keteknikan _ di Eropa
_ Fayol dengan scientific management _ di AS
Akibat dari semua ini adalah :
1. Bawahan terikat pada 1 orang yaitu atasannya
2. Kecenderungan kearah supervisi yang ketat
3. Karyawan hanya sebagai petugas pelaksana
4. Tidak begitu memperhatikan manusia sebagai manusia “mahluk
sosial” dan perilaku manusia.

2.2. Teori Neo-Klasik
1. Pembagian kerja : menimbulkan situasi dimana pedoman kerja tidak
ada dan disiplin menjadi berkurang : bingung, takut bertanya dan
merasa diri diabaikan _ timbul : depersonalisasi dan dysfunction _
jadi tidak kooperatif
2. Proses skalar dan fungsional menimbukan problema dalam delegasi
wewenang dan tangung jawab.
3. Tentang struktur organsiasi, terutama yang menyebabkan friksi
antara orang-orang operasional (lini) dan orang staf.
4. Rentang pengawasan _ Supervisi yang ketat
Maka Teori Neo-Klasik mengusulkan :
a. Partisipasi orang dalam proses pengambilan keputusan
b. Memperluas kerja, sehingga tidak terlalu spesialis tetapi generalis
mengetahui segalanya
c. Manajemen didasarkan pada proses bottom-up, memberi
kesempatan pada junior memegang tampuk manajemen
d. Adanya ratio atasan-bawahan tergantung pada kemampuan
manajemen, sistem komunikasi, pengawasan formal serta luas
sentralisasi
e. Supervise bebas demokratis dll.
2.3. Teori Organisasi Modern
Teori klasik membicarakan konsep : koordinasi, skalar dan
vertical, dengan pendekatan struktural dan sistem tertutup.
Teori modern cenderung ke sistem terbuka, analitis konseptual,
didasarkan pada data empiris, yang sifatnya sintesa integratif. Sistem
terbuka itu pada hakikatnya merupakan transformasi masukan yang
menghasilkan produk-produk transformasi; terdiri dari : aliran
informasi, bahan dan energi. Sistem terdiri dari : subsistem, tujuan,
manajerial, teknis psiko sosial dan struktural.
Organisasi terdiri dari : antar hubungan bagian dalam suatu sistem yang
dihubungkan dengan elastis.
III. Bentuk dan Struktur Organisasi
Menurut pola hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab bentuk
organisasi dibedakan :
1. Bentuk organisasi garis
2. Bentuk organisasi fungsional
3. Bentuk organisasi garis dan staf
4. Bentuk organisasi fungsional dan staf

IV. Prinsip-prinsip Organisasi
Agar suatu organisasi berjalan dengan baik, beberapa prinsip organisasi
sebagai berikut :
1. Perumusan tujuan dengan jelas
2. Pembagian kerja
3. Delegasi kekuasaan (delegation of authority)
4. Rentang kekuasaan
5. Tingkat pengawasan
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab (unity of command and
responsibility)
7. Koordinasi
V. Departementasi dan Pembagian Kerja
Departementasi merupakan pengelompokkan kegiatan kerja yang hampir
sama dan erat hubunganya satu dengan yang lainnya. Pembagian kerja merupakan
pemecahan tugas sedemikian rupa sehingga orang perorang di dalam organisasi
bertanggung jawab pada dan melaksanakan kegiatan tertentu saja.
Pembagian kerja pada akhirnya akan menghasilkan departemendepartemen
dan job description dari masing-masing departemen sampai unit-unit
terkecil dalam organisasi.
Beberapa dasar dalam departementasi :
· Departemen fungsional
Pekerjaan dapat dikelompokkan menurut fungsi dari organisasi.
Perusahaan bisnis meliputi fungsi seperti : produksi, pemasaran, keuangan,
akunting dan personalia
Rumah sakit meliputi fungsi seperti : bedah, psikiatri, rumah tangga,
farmasi dan pesonalia.
· Departemen territorial
Pembentukan kelompok atas dasar daerah geografis. Logikanya
adalah bahwa semua kegiatan dalam daerah tertentu seharusnya
ditugaskan kepada seorang manajer.

· Departemen produk
Dalam banyak perusahaan besar yang produknya beraneka ragam,
kegiatan dan personalianya dikelompokkan atas dasar produk
· Departementasi pelanggan
Contoh departemntasi yang berorientasi pada pelanggan adalah
lembaga pendidikan. Beberapa lembaga pendidikan menyelenggarakan
kuliah-kuliah tetap dan kuliah ekstensi.
Dalam praktek, dasar-dasar penggolongan itu tidaklah dianut
secara konsekuen, sebab seringkali didasarkan atas kombinasi dari
beberapa dasar yang tersebut di atas.

VI. Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang
Pendelegasian merupakan alokasi atau pembebanan tugas, wewenang dan
permintaan akan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. Untuk efektifnya
pendelegasian ada beberapa syarat :
1. Rencana dan kebijaksanaan harus jelas
2. Tugas dan wewenang harus dibatasi dengan yang diharapkan
3. Orang yang diberi tugas disiplin yang terbaik
4. Komunikasi secara terbuka
5. Sistem pengawasan perlu diciptakan

· Departemen produk
Dalam banyak perusahaan besar yang produknya beraneka ragam,
kegiatan dan personalianya dikelompokkan atas dasar produk
· Departementasi pelanggan
Contoh departemntasi yang berorientasi pada pelanggan adalah
lembaga pendidikan. Beberapa lembaga pendidikan menyelenggarakan
kuliah-kuliah tetap dan kuliah ekstensi.
Dalam praktek, dasar-dasar penggolongan itu tidaklah dianut
secara konsekuen, sebab seringkali didasarkan atas kombinasi dari
beberapa dasar yang tersebut di atas.
VI. Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang
Pendelegasian merupakan alokasi atau pembebanan tugas, wewenang dan
permintaan akan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. Untuk efektifnya
pendelegasian ada beberapa syarat :
1. Rencana dan kebijaksanaan harus jelas
2. Tugas dan wewenang harus dibatasi dengan yang diharapkan
3. Orang yang diberi tugas disiplin yang terbaik
4. Komunikasi secara terbuka
5. Sistem pengawasan perlu diciptakan

Tindak lanjut ialah perlunya diadakan desentralisasi wewenang secara
konsekuen. Akan tetapi biasanya orang takut untuk mengadakan desentralisasi
karena :
1. Biayanya tidak sedikit
2. Hilangnya uniformitas kebijaksanaan
3. Terlalu luasnya pengawasan
4. Proses pengambilan keputusan yang sulit dll
Desentralisasi pada suatu saat pasti diperlukan karena :
1. Kecenderungan orang ingin bebas mengambil keputusan
2. Dinamika usaha memerlukan putusan cepat
3. Makin bertambahnya orang yang mampu mengelola organisasi
4. Teknik pengawasan berkembang dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar